Konsep cinta pada pandangan pertama sangat dianut dalam budaya Barat, muncul dalam karya sastra, film, dan bahkan lagu-lagu romantis. Gagasan untuk jatuh cinta secara instan pada seseorang yang baru saja dikenal membangkitkan ketertarikan dan rasa ingin tahu. Tetapi, apakah perasaan yang menggugah ini juga ditemukan dalam budaya lain? Di Jepang, ada dua kata khusus untuk menggambarkan perasaan ini: Hitomebore [一目惚れ] dan Koi No Yokan [恋の予感].
Baca juga: Cinta dalam Bahasa Jepang + 50 cara untuk mengatakan aku mencintaimu
Indeks Konten
Apa Arti Hitomebore?
Kata Hitomebore terdiri dari tiga elemen utama: "hito" (人) yang berarti "orang", "me" (目) yang berarti "mata" atau "penglihatan", dan "bore" (惚れ), yang berarti "jatuh cinta", "terpesona" atau "terjebak" oleh seseorang. Bersama-sama, mereka membentuk ungkapan yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "cinta pada pandangan pertama".
Dengan menarik, meskipun kanji 惚 tidak selalu muncul dalam tulisan sehari-hari dari ungkapan tersebut, ia sangat penting untuk memberikan makna sebenarnya pada kata. Tanpanya, ungkapan itu akan terasa tidak lengkap, karena "bore" memuat ide tentang perasaan yang dalam dan seketika, hampir seperti hati mengenali seseorang yang istimewa pada tatapan pertama.
Dalam bahasa Jepang, masih ada sebuah permainan suara yang menarik: pengulangan suku kata "borebore". Duplikasi ini membentuk semacam onomatopeia yang mengacu pada perasaan seperti kasih sayang, kekaguman, ketertarikan, dan bahkan penyembahan. Nuansa ini membuat kata tersebut semakin kaya dan puitis, menegaskan dampak emosional dari pertemuan pertama.

Koi No Yokan [恋の予感]: Cinta pada Pandangan Kedua?
Meskipun Hitomebore diasosiasikan dengan cinta seketika, Jepang memiliki ekspresi menarik lainnya yang juga melibatkan perasaan pada pandangan pertama, tetapi dengan makna yang berbeda: Koi No Yokan [恋の予感]. Meskipun beberapa menerjemahkannya sebagai "cinta pada pandangan kedua", maknanya lebih dalam dari itu.
Apa itu Koi No Yokan?
Istilah Koi No Yokan tidak berarti bahwa cinta muncul pada pertemuan pertama. Sebenarnya, ini menggambarkan perasaan bahwa, saat mengenal seseorang, Anda memiliki keyakinan intuitif bahwa hubungan romantis akan berkembang secara tak terhindarkan. Ini bukanlah hal yang sama dengan cinta instan, melainkan sebuah firasat bahwa cinta ditakdirkan untuk terjadi.
Ekspresi ini terdiri dari kanji 恋 (koi), yang berarti "cinta" atau "gairah", dan 予感 (yokan), yang berarti "perasaan" atau "premonisi". Oleh karena itu, Koi No Yokan bisa diterjemahkan sebagai "perasaan cinta yang akan datang" atau "sensasi bahwa cinta akan datang".
Berbeda dengan Hitomebore, yang intens dan langsung, Koi No Yokan menyarankan perkembangan yang bertahap, hampir seperti nasib sedang mempersiapkan medan agar romansa dapat mekar di masa depan.

Perbedaan Antara Hitomebore dan Koi No Yokan
Meskipun kedua istilah tersebut membahas perasaan yang muncul saat mengenal seseorang, nuansanya cukup berbeda:
- Hitomebore: Cinta seketika, yang terkenal sebagai "cinta pada pandangan pertama". Perasaan ini sangat kuat dan terjadi seketika.
- Koi No Yokan: Ini bukan cinta pada pandangan pertama, melainkan cinta kepada kepastian intuitif bahwa cinta akan muncul, semacam firasat yang tidak terwujud pada momen awal.
Sementara Hitomebore lebih viseral dan impulsif, Koi No Yokan adalah undangan untuk mengenal seseorang dan melihat cinta tumbuh seiring waktu. Dualitas ini menunjukkan betapa kayanya bahasa Jepang dalam mengekspresikan perasaan dengan cara yang tepat dan puitis.