Bahasa Jepang memiliki kata-kata spesifik untuk menunjuk pada ibu tiri dan ayah tiri, tetapi penggunaannya bisa sedikit berbeda dari bahasa-bahasa Barat. Sementara dalam beberapa budaya kata-kata ini memiliki nada netral, di Jepang ada nuansa budaya tertentu yang memengaruhi cara penggunaannya.
Selain makna harfiah, memahami bagaimana istilah-istilah ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Jepang membantu kita untuk lebih memahami hubungan keluarga di Jepang. Setelah semua, cara mereka merujuk pada kerabat secara langsung mempengaruhi komunikasi dan interaksi sosial di negara ini.
Indeks Konten
Bagaimana Cara Mengatakan Ibu Tiri dan Ayah Tiri dalam Bahasa Jepang?
Dalam bahasa Jepang, istilah untuk ibu tiri dan ayah tiri adalah:
- Madrasta: 継母 (ままはは, mamahaha)
- Padrasto: 継父 (ままちち, mamachichi)
Ambas as palavras utilizam o kanji 継 (けい, kei), que significa "herdar" ou "suceder", indicando que esses pais "sucedem" os biológicos na estrutura familiar. Entretanto, os japoneses raramente usam essas palavras no dia a dia, pois podem soar distantes ou até mesmo frias.
Uso na Conversação
No contexto informal, muitas pessoas preferem evitar mamahaha e mamachichi por parecerem impessoais. Em vez disso, utilizam outras formas mais amigáveis, como:
- Chamamento direto: di banyak keluarga, ayah tiri dan ibu tiri dipanggil dengan nama atau istilah sayang, seperti お父さん (otōsan, pai) e お母さん (ibu, mãe), jika hubungan tersebut dekat.
- Adaptação ao contexto: dalam kasus formal atau dokumen, istilah 義理の母 (giri no haha) e 義理の父 (giri no chichi) dapat digunakan, yang secara harfiah berarti "ibu/ayah karena kewajiban" atau "ibu/ayah karena pertimbangan".

Persepsi Ibu Tirinya dan Ayah Tirinya di Jepang
Hubungan keluarga di Jepang biasanya lebih tertutup dibandingkan dengan beberapa budaya barat. Konsep tradisional keluarga Jepang menghargai ikatan darah, dan ini dapat mempengaruhi cara orang memandang ayah tiri dan ibu tiri.
Cultura e Aceitação
- Distância emocional: seperti yang disebutkan, istilah seperti mamahaha e mamachichi tidak sering digunakan, karena bisa membawa nada formal atau jauh.
- Influência da mídiaDalam budaya pop Jepang, ibu tiri dan ayah tiri tidak selalu digambarkan secara positif. Banyak anime dan dorama mengeksplorasi konflik keluarga ketika salah satu orang tua menikah lagi.
- Mudança social: saat ini, ada penerimaan yang lebih besar terhadap keluarga yang dibentuk kembali, terutama di daerah perkotaan, tetapi Jepang masih mempertahankan konservatisme tertentu terkait dengan tema tersebut.
Relação com Contos Tradicionais
Sama seperti di Barat, dongeng Jepang juga menggambarkan ibu tiri secara negatif. Salah satu contoh terkenalnya adalah "Anak dengan Mulut Terbelah" (Kuchisake-onna), di mana seorang ibu tiri yang iri menandai wajah anak tirinya. Cerita-cerita ini memperkuat stereotip dan membantu menjelaskan mengapa beberapa kata yang berkaitan dengan ayah tiri dan ibu tiri bisa memiliki konotasi negatif.

Bagaimana Cara Memanggil Ayah atau Ibu Tiri dengan Hormat?
Jika Anda perlu berbicara tentang ayah tiri atau ibu tiri Anda dalam bahasa Jepang dan ingin menghindari istilah langsung, beberapa alternatif yang sopan termasuk:
- 義理の父 / 義理の母 (giri ayah / giri ibu) – Lebih formal, digunakan dalam konteks yang sopan.
- お父さん / お母さん (otōsan / okāsan) – Jika ada ikatan emosional yang dekat.
- Nome + さん (-san) – Simpel dan hormat, tanpa perlu label keluarga.
Kesimpulan
Embora os termos mamahaha e mamachichi existam no japonês, seu uso não é tão comum no dia a dia devido às implicações culturais. Muitas vezes, as famílias japonesas preferem chamamentos mais neutros ou respeitosos, refletindo a formalidade e a estrutura social do país.
Jika Anda sedang belajar bahasa Jepang atau penasaran tentang budaya, memahami nuansa linguistik ini dapat sangat membantu dalam menafsirkan dinamika keluarga di Jepang.